PERBANDINGAN PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK HDPE, LIMBAH PLASTIK PP DAN LATEKS TERHADAP ASPAL DENGAN PENETRASI 60/70

Di sisi lain penggunaan plastik di Indonesia meningkat secara signifikan mengikuti
bertambahnya kebutuhan dan menjadi masalah yang sangat kompleks di daerah kota
dan desa. Modifikasi aspal bisa dicoba dengan menaikan zat polimer sintetis atau alam,
biasanya meningkatkan kekakuan aspal dan meningkatkan ketahanan pada suhu dan
cuaca, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh, komposisi persentase
campuran, dan mendapatkan perbandingan hasil aspal normal dengan aspal yang telah
dicampur dengan limbah plastik HDPE, PP dan LATEKS. Untuk uji yang dilakukan
meliputi uji penetrasi, uji daktilitas, uji titik lembek, uji berat jenis, uji viskositas.
Persentase limbah plastik HDPE, limbah plastik PP dan LATEKS digunakan sebagai
campuran aspal sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%. Hasil penelitian aspal
menggunakan sampah plastik HDPE, sampah plastik PP dan LATEKS diperoleh aspal
dengan campuran menggunakan sampah plastik HDPE, penggunaan aspal yang
dimodifikasi dengan campuran sampah plastik HDPE dapat digunakan pada tingkat
optimal 3%. Dengan hasil uji penetrasi 64,33 mm, uji titik lembek 54oC, uji daktilitas
115,1 cm, uji berat jenis 1,0364 gr / cm3, dan uji viskositas 489,14 Cst.