PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2021 - 2030 MENGGUNAKAN SOFTWARE LEAP

Penyediaan energi listrik di Jawa Tengah mengalami oversupply oleh karena
itu perlu terus memproyeksikan kebutuhan energi listrik agar kita bisa melakukan
manajemen perencanaan energi yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk
memproyeksikan permintaan energi listrik agar memudahkan perencanaan dan
pengembangan dibidang energi serta membantu pemerintah untuk perencanaan
pembangunan perekonomian di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan
perangkat lunak LEAP dengan melakukan perbandingan skenario BAU (Business As
Usual ) dengan skenario KEN (Kebijakan Energi Nasional). Hasil simulasi
menunjukan bahwa, pada skenario BAU total kebutuhan energi listrik tahun 2021 –
2030 mengalami peningkatan dari 33.916.221,2 kWh menjadi 173.503.389,47 kWh,
sedangkan pada skenario KEN mengalami peningkatan lebih kecil dari
33.567.042,58 kWh menjadi 152.021.564,61 kWh. Prakiraan permintaan energi
listrik dengan skenario BAU tahun 2030 paling besar dari sektor rumah tangga yaitu
42.764.117,23 kWh, diikuti sektor industri sebesar 119.617.269,01 kWh, diikuti
sektor bisnis sebesar 7.152.327,29 kWh , kemudian diikuti sektor sosial sebesar
3.119.491,25 kWh, dan paling rendah pada sektor publik sebesar 850.184,69 kWh.
Sedangkan prakiraan permintaan energi listrik dengan skenario KEN tahun 2030
paling besar dari sektor rumah tangga yaitu 38.772.731,27 kWh, diikuti sektor
industri sebesar 103.198.585,36 kWh, diikuti sektor bisnis sebesar 6.457.043,34 kWh
, kemudian diikuti sektor sosial sebesar 2.828.646,49 kWh, dan paling rendah pada
sektor publik sebesar 764.558,15 kWh. Hasil prakiraan tersebut mununjukan bahwa
peningkatan permintaan energi dengan skenario BAU lebih besar dari skenario KEN.