ANALISIS INFLATION TARGETING DI INDONESIA

Inflation targeting merupakan kerangka kebijakan yang menjadikan inflasi
sebagai target kebijakan moneter. Indonesia mulai menerapkan kerangka
kebijakan inflation targeting pada tahun 2005. Koordinasi antar lembaga ekonomi
suatu negara yaitu moneter dan fiskal sangat mempengaruhi tercapainya target
inflasi. Keadaan variabel moneter dan variabel fiskal di Indonesia yang menganut
kebijakan inflation targeting memperlihatkan garis grafik yang linier bertolak
belakang terhadap tingkat inflasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh dari variabel moneter yaitu BI-7 Day Reverse Repo Rate, inflasi periode
sebelumnya, dan nilai tukar serta variabel fiskal pertumbuhan ekonomi, jumlah
penduduk, dan pengeluaran pemerintah yang menggambarkan tolak ukur terhadap
pencapaian target inflasi di Indonesia tahun 2005-2021. Metode yang digunakan
adalah metode analisis regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukkan
bahwa variabel moneter dan fiskal yaitu BI-7 Day Reverse Repo Rate, inflasi
periode sebelumnya, dan jumlah penduduk secara negatif mempengaruhi Inflation
targeting, sedangkan variabel nilai tukar dan pengeluaran pemerintah secara
positif mempengaruhi Inflation targeting. Namun, variabel pertumbuhan ekonomi
di Indonesia pada periode 2005-2021 tidak berpengaruh pada Inflation targeting.
BI-7 Day Reverse Repo Rate memegang peranan penting dalam mengendalikan
inflasi, dimana kenaikan suku bunga akan memicu inflasi untuk menjauh dari
target yang telah ditentukan. Keadaan tersebut terjadi karena adanya pengaruh
langsung dari suku bunga terhadap konsumsi dan investasi yang kemudian akan
mempengaruhi tingkat harga. Penelitian ini memiliki keterbatasan dikarenakan
adanya keterbatasan data yang tersedia dari tahun 2005-2021.