PEMANFAATAN SERBUK LIMBAH KERAMIK KLAMPOK SEBAGAI BAHAN TAMBAH SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

INTISARI
Beton merupakan suatu material dengan proporsi hasil dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, air dan biasanya juga dengan bahan tambah lainnya. Banyak usaha dilakukan untuk mendapatkan beton dengan kualitas yang lebih tinggi dari beton konvensional biasa yang juga tentunya dengan biaya yang lebih ekonomis. Oleh karena itu, salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan tambah semen untuk pembuatan beton yang cukup murah adalah dengan penambahan serbuk keramik.
Bahan limbah dalam penelitian ini adalah limbah serbuk pecahan keramik yang berasal dari pengrajin keramik di Desa Klampok, Banjarnegara dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah tersebut, serta mengetahui pengaruh kuat tekan beton dengan penggunaan limbah serbuk keramik Klampok. Presentase penambahan limbah serbuk keramik terhadap sebagian semen adalah 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%.
Hasil rata-rata berat jenis beton masuk ke kategori beton normal dengan nilai 2394 kg/m³ - 2451 kg/m³. Hasil kuat tekan rata-rata beton BN 0% umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 15,63 MPa, 20,70 MPa, 22,60 MPa dan 24,18 MPa. Beton BK1 2,5% umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 16,00 MPa, 22,13 MPa, 22,93 MPa dan 24,20 MPa. Beton BK2 5% umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 17,40 MPa, 22,26 MPa, 23,31 MPa dan 24,86 MPa. Beton BK3 7,5% umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 19,18 MPa, 24,10 MPa, 24,76 MPa dan 25,50 MPa. Untuk beton BK4 10% umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 20,60 MPa, 22,50 MPa, 22,68 MPa dan 23,53 MPa. Penggunaan limbah yang paling optimum pada penambahan serbuk keramik sebagai bahan tambah semen sebanyak 7,5% dengan nilai kuat tekan 25,50 MPa.
Kata Kunci : Serbuk Keramik Klampok, Pecahan Keramik, Kuat Tekan