PENGARUH PDRB, IPM, TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA, UPAH MINIMUM, DAN INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP AGLOMERASI INDUSTRI DI JAWA BARAT

Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah perusahaan yang banyak dan
meningkat setiap tahunnya, namun pertumbuhan ekonomi di sektor industri
cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini juga mengkaji tentang pengaruh
PDRB, IPM, Tingkat Partisipasi angkatan kerja, upah minimum, dan infrastruktur
jalan terhadap aglomerasi industri di Jawa Barat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data panel dengan 26 kabupaten/kota dan dengan kurun
waktu 5 tahun yairu 2017-2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random effect model.
Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB dan IPM tidak
berpengaruh signifikan terhadap aglomerasi industri, sedangkan variabel tingkat
partisipasi angkatan kerja berpengaruh positif terhadap aglomerasi industri.
Kemudian ada dua variabel yang berpengaruh negatif terhadap aglomerasi industri
yaitu variabel Upah minimum dan infrastruktur jalan.
Adapun implikasi penelitian yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu
meningkatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dengan caran menyetarakan
rata rata lama sekolah yaitu dengan menuntaskan program wajib belajar 12 tahun
serta menyertakan sarana dan prasarana untuk menunjang Pendidikan, kemudian
mengadakan pembinaan soft skil kepada para tenaga kerja dengan tingkat
pendidikan SD, SMP agar mereka bisa bersaing di pasar kerja. Penyediaan
berbagai macam beasiswa pendidikan untuk masyarakat. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat diharapkan dapat mewujudkan kenaikan upah minimum namun
dengan tidak menjadikan perusahaan berpindah ke daerah lain yang upahnya lebih
rendah. Hal tersebut caranya adalah mengajukan penangguhan pelaksanaan upah
minimum dan juga memberikan tunjangan yang lebih besar daripada upah pokok,
sehingga para tenaga kerja dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat menambah
produktivitas sehingga aglomerasi industri akan meningkat. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat perlu meningkatkan Infrastruktur jalan agar aglomerasi meningkat,
caranya dengan memperbaiki jalan yang rusak, melakukan Pembangunan sarana
jalan, memperpanjang jalan hingga ke daerah-daerah, membangun prasarana
jembatan, membangun sarana angkutan dan melakukan perbaikan terhadap jalan
yang berlubang atau bahkan jalan yang rusak berat.
Hasil penelitian ini terbatas pada pengamatan yang relatif pendek yaitu hanya
5 tahun, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan data mengenai jumlah
tenaga kerja industri mikro dan kecil hanya ada 5 tahun. Kemudian penelitian ini
juga terbatas pada lokasi penelitian yang hanya pada 26 kabupaten/kota di
provinsi Jawa Barat karena terdapat salah satu kabupaten yang data
infrastrukturnya terbagung ke dalam Kabupaten Ciamis yaitu Kabupaten
Pangandaran. Penelitian ini juga terbatas pada variabel independen yang
digunakan yaitu PDRB, IPM, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, upah minimum,
dan infrastruktur jalan saja yang mempengaruhi aglomerasi industri.