PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KELAS RAWAT INAP STANDAR JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (KRIS JKN) RS EMANUEL BANJARNEGARA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerapkan standar
pelayanan rumah sakit yang sama untuk semua peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yaitu dengan kelas standar peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)
dan kelas non-PBI. Dengan penerapan kelas standar tersebut akan
mengoptimalkan prinsip ekuitas, yaitu memastikan bahwa semua rakyat
mendapatkan hak yang sama tanpa dibedakan kelas sosial maupun ekonomi
masyarakat. Sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat, RS Emanuel
perlu melakukan penyesuaian fasilitas rawat inap sesuai anjuran desain dari
Kemenkes.
Perencanaan Gedung Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan
Nasional (KRIS JKN) RS Emanuel Banjarnegara direncanakan dengan luas
luas total lantai bangunan 6.840 m2
. Metode yang digunakan dalam analisa
struktur yaitu program komputer SAP 2000 v.14, tata cara perhitungan beton
untuk gedung SNI-03-2847-2002, tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non gedung SNI 1726 – 2012, peraturan
pembebanan 1987, persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SNI
2847 - 2013 dan peraturan terkait lainnya. Mutu beton (fc’) 24,9 Mpa, mutu
baja tulangan (fy) 400 Mpa dan (fy) 240 Mpa.
Kedalaman tanah keras hasil sondir terletak pada 13,6 m, digunakan
pondasi tiang pancang dengan Panjang 12m . Struktur Sloof meliputi tipe
(SL1) 30 x 60 cm, (SL2) 25 x 50 cm, (SL3) 15 x 25 cm. Struktur Tie Beam
meliputi tipe (TB1) 30 x 60 cm, (TB2) 25 x 50 cm, (TB3) 15 x 25 cm. Struktur
balok utama pada struktur gedung meliputi tipe Balok Induk (B1) 35 x 70 cm,
(B2) 30 x 60 cm, (B3) 30 x 60 cm, (B4) 20 x 40 cm, (B5) 20x40, balok anak
(BA1) 30 x 55 cm, (BA2) 25 x 45 cm, (BA3) 25 x 45 cm, (BA4) 15 x 25 cm,
dan (BA5) 15 x 25 cm. Struktur kolom meliputi tipe (K1) berdimensi 70 x 70
cm, dan (K2) 60 x 60 cm. Konstruksi pelat lantai tebal 120 mm dan pelat atap
tebal 100 mm. Konstruksi atap menggunakan atap dak beton.