ANALISIS MINAT PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM ASURANSI PERTANIAN DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

Kegiatan usaha di sektor pertanian, khususnya usahatani padi akan selalu
dihadapkan pada risiko ketidakpastian akibat adanya perubahan iklim. Adanya
risiko ketidakpastian tersebut berdampak pada rusaknya prasarana usahatani dan
tingkat kegagalan panen yang tinggi. Asuransi Usahatani Padi (AUTP) merupakan
program asuransi di sektor pertanian untuk membantu petani dalam menghadapi
risiko gagal panen, sehingga dapat menyukseskan pencapaian target ketahanan
pangan nasional. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis variabel umur,
pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan, pengalaman
usahatani, intensitas gagal panen, keikutsertaan sosialisasi dan teknologi yang
mempengaruhi minat petani dalam mengadopsi asuransi pertanian di Desa
Panusupan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel 128 responden yang dipilih
menggunakan random sampling. Metode yang digunakan yaitu Analisis Regresi
Logistik Biner. Hasil penelitian menunjukkan variabel umur berpengaruh positif
signifikan terhadap minat petani dalam mengikuti program asuransi pertanian,
pendidikan berpengaruh negatif signifikan terhadap minat petani dalam mengikuti
program asuransi pertanian, pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap
minat petani dalam mengikuti program asuransi pertanian, jumlah tanggugan
keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap minat petani dalam mengikuti
program asuransi pertanian, luas lahan berpengaruh negatif signifikan terhadap
minat petani dalam mengikuti program asuransi pertanian, pengalaman usahatani
berpengaruh negatif signifikan terhadap minat petani dalam mengikuti program
asuransi pertanian, intensitas gagal panen berpengaruh positif signifikan terhadap
minat petani dalam mengikuti program asuransi pertanian, dan keikutsertaan
sosialisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap minat petani dalam mengikuti
program asuransi pertanian, sementara itu teknologi tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat petani dalam mengikuti program asuransi pertanian di Desa
Panusupan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Temuan ini
mengimplikasikan perlunya peningkatan serta penjelasan tentang tahapan prosedur
dari program asuransi pertanian. Sehingga petani akan lebih mudah memahami
bagaimana prosedur dari asuransi pertanian tersebut yang dinilai dapat mengatasi
gagal panen yang dialami oleh petani. Serta itu, pemerintah desa perlu
menjadwalkan sosialisasi program asurani pertanian kepada kelompok tani di Desa
Panusupan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
Kata Kunci: Asuransi Pertanian, Minat Petani, Keikutsertaan Sosialisasi