KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB) DAN KUASA UNTUK MENJUAL

Tujuan penelitian Untuk mengetahui dasar dibuatnya Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Hak Atas Tanah Oleh Para Pihak, dan untuk mengetahui kewenangan Notaris yang
menjadi dasar dibuatnya Perjanjian Pengikatan Jual Beli. Spesifikasi penelitian ini
bersifat Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data
hukum primer diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Data
hukum sekunder diperoleh dengan membaca dan mempelajari buku-buku, peraturan
perundang-undangan, majalah, dan lain-lain yang menunjang bahan hukum primer.
Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan berdasarkan
metode analisis normatif-kualitatif.
Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Dasar dibuatnya Perjanjian Pengikatan Jual Beli Hak Atas Tanah
Oleh Para Pihak adalah Akta Jual Beli (AJB) yang baru merupakan perjanjian yang
dikarenakan pembayaran yang dilakukan belum semuanya, Akta Jual Beli (AJB) yang
pembayaran sudah dilakukan secara lunas, tetapi pembuatan AJB tersebut belum dapat
dilakukan di hadapan PPAT, dikarenakan proses jual beli yang belum selesai.
Kewenangan Notaris yang menjadi dasar dibuatnya. Perjanjian Pengikatan Jual Beli
merupakan kewenangan yang melekat pada Notaris untuk membuat akta mengenai
semua perbuatan, perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan Perundang�undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam
Akta Autentik termasuk perjanjian pengikatan jual beli, dengan ketentuan bahwa semua
persyaratan dalam pembuatan akta terpenuhi dengan lengkap baik berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.